Jakarta, 6 Juli 2025 — Indonesia kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat pertahanan udara nasional. Pemerintah Republik Indonesia secara resmi akan menandatangani pengadaan tambahan 24 unit pesawat jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation pada 14 Juli 2025, yang bertepatan dengan peringatan Hari Bastille di Prancis.
Langkah ini menjadi bagian dari rencana besar modernisasi Alutsista TNI AU (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara), setelah sebelumnya Indonesia telah memesan 6 unit Rafale pada tahap pertama yang mulai dikirimkan sejak 2023.
Penguatan Pertahanan Udara Nasional
Kementerian Pertahanan RI menyebutkan bahwa tambahan ini adalah bagian dari kerja sama strategis Indonesia-Prancis di bidang pertahanan, yang mencakup tidak hanya pengadaan jet tempur, tetapi juga transfer teknologi, pelatihan pilot, dan peningkatan industri pertahanan nasional.
"Penambahan armada Rafale ini bukan hanya soal jumlah, tapi juga kualitas. Indonesia sedang mempercepat transformasi kekuatan udara kita agar sebanding dengan kekuatan regional lainnya," ujar seorang sumber dari lingkungan Kementerian Pertahanan.
14 Juli: Momentum Simbolik & Strategis
Tanggal 14 Juli dipilih sebagai penentu karena bertepatan dengan perayaan nasional di Prancis, menandakan simbol kemitraan kuat kedua negara. Penandatanganan tersebut kabarnya akan dilakukan langsung antara Menhan RI Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis di Paris. Baca Juga
Jet Tempur Rafale: Keunggulan Teknologi Generasi 4.5
Rafale dikenal sebagai jet tempur multiperan generasi 4.5 yang mampu melakukan berbagai misi, mulai dari superioritas udara, pengeboman presisi, hingga misi pengintaian elektronik. Jet ini dilengkapi dengan radar AESA (Active Electronically Scanned Array) dan sistem peperangan elektronik mutakhir, menjadikannya salah satu pesawat tempur tercanggih di dunia saat ini.
Dampak ke Kawasan dan ASEAN
Dengan total 42 unit Rafale setelah kontrak ini selesai, Indonesia akan menjadi negara dengan armada Rafale terbesar di Asia Tenggara, menegaskan posisi strategis Indonesia sebagai kekuatan udara utama di ASEAN. Ini juga menjadi sinyal kuat kepada dunia bahwa Indonesia tidak lagi bisa dianggap remeh dalam isu pertahanan regional.