Jakarta, 8 Juli 2025 — Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri secara virtual, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mencuri perhatian sebagai salah satu daerah yang berhasil menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global.
Kemendagri,Tito Karnapian, mengapresiasi langkah-langkah konkret Pemerintah Provinsi NTB dalam menjaga inflasi tetap terkendali, khususnya melalui strategi intervensi harga dan distribusi logistik pangan secara efektif.
“NTB menunjukkan performa responsif dan adaptif dalam mengendalikan laju inflasi. Ini menjadi model bagi daerah lain, bahwa kebijakan berbasis data dan kolaboratif terbukti efektif,” ujar Pak Mentri dalam forum rakor nasional, Senin pagi (8/7).
Inflasi NTB Terkendali, Harga Pangan Stabil
Dalam data yang dipaparkan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTB, tercatat bahwa inflasi year-on-year (yoy) NTB per Juni 2025 berada pada kisaran 46,26 persen, jauh di bawah ambang batas nasional. Penyumbang terbesar inflasi tetap berasal dari kelompok bahan pangan seperti beras dan cabai, namun dapat diantisipasi melalui operasi pasar dan kerja sama antar daerah (KAD).
Sekda Provinsi NTB yang mewakili gubernur dalam forum tersebut menjelaskan bahwa pihaknya mengintensifkan program Gerakan Pangan Murah, distribusi komoditas langsung dari sentra produksi, serta memanfaatkan platform digital untuk memantau fluktuasi harga di pasar tradisional.
Kolaborasi Pemda dan Forkopimda Dapat Apresiasi
Kemendagri juga menilai keberhasilan NTB dalam menjaga inflasi tidak lepas dari peran aktif Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB dalam menyukseskan program pengendalian harga.
“Sinergi lintas sektor ini menunjukkan bahwa Pemprov NTB tidak hanya bekerja secara administratif, tetapi juga membangun solidaritas kelembagaan di akar rumput,” terang Fatoni.
Rakor tersebut juga merekomendasikan agar pemerintah daerah memperkuat koordinasi dengan Bank Indonesia, Badan Pangan Nasional, dan Bulog untuk menjaga pasokan komoditas dan rantai distribusi tetap aman menjelang akhir tahun.