Mataram — Perkembangan politik di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mencuri perhatian. H. Muhammad Asgar Nawawi, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Kabupaten Lombok Barat, kini resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan menjabat sebagai Ketua DPD PSI Kota Mataram.
Langkah politik ini semakin diperkuat dengan kehadiran beliau dalam Kongres Perdana PSI yang berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah, bersama sejumlah tokoh nasional lainnya.
“Ini adalah langkah hati dan pikiran. PSI membawa semangat perubahan, keterbukaan, dan keberpihakan pada generasi muda serta politik bersih. Saya siap membawa PSI Kota Mataram lebih progresif dan merangkul semua elemen masyarakat,selain itu juga Ada beberapa kader PDiP juga yang akan pindah mengikuti jejak saya, ujar H. Muhammad Asgar Nawawi saat dikonfirmasi yang saat menghadiri Kongres PSI.
Kongres PSI di Solo menjadi momentum konsolidasi kekuatan baru partai, dengan semangat keterbukaan terhadap tokoh-tokoh progresif dari lintas latar belakang partai dan profesi.
Dari PDIP ke PSI: Menegaskan Komitmen pada Politik Progresif
Kepindahan Asgar Nawawi dari PDIP ke PSI dinilai sebagai sinyal kuat bahwa PSI kini mulai menjadi magnet politik baru di NTB. Dengan rekam jejak kuat di PDI Perjuangan dan pengalaman dalam pemenangan pemilu, kiprah Asgar Nawawi di PSI diprediksi akan memperkuat jaringan dan soliditas partai menjelang Pemilu 2029.
Sejumlah kader dan simpatisan muda di Mataram pun menyambut positif kehadiran tokoh ini di PSI. Tidak sedikit yang menilai bahwa keberadaan Asgar Nawawi di PSI akan mempercepat proses rebranding partai di daerah, terutama dengan misi antikorupsi, transparansi, dan politik tanpa mahar.
PSI NTB Kian Solid Menatap 2029
PSI NTB sendiri, melalui sejumlah kader mudanya, tengah berbenah dan memperkuat struktur internal partai di seluruh kabupaten/kota. Masuknya tokoh-tokoh strategis seperti Asgar Nawawi menunjukkan bahwa PSI tidak hanya menjadi rumah politik baru bagi generasi muda, tetapi juga bagi tokoh-tokoh senior yang ingin memperjuangkan politik bersih dan solutif.