New York, 8 April 2025 – CEO BlackRock, Larry Fink, memperingatkan bahwa pasar saham Amerika Serikat kemungkinan masih akan mengalami penurunan dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan ketidakpastian makroekonomi yang terus membayangi dan ketatnya kebijakan moneter Federal Reserve.
Dalam wawancara terbarunya, Fink menyoroti bahwa valuasi saham-saham di pasar AS saat ini masih tergolong tinggi, terutama di sektor teknologi, sementara pertumbuhan ekonomi global menunjukkan tanda-tanda perlambatan. “Investor perlu realistis. Kita masih melihat tekanan dari inflasi yang bertahan dan suku bunga tinggi yang belum menunjukkan tanda-tanda akan segera turun,” ujar Fink.
Baca Juga : Coinbase dalam Pembicaraan Akuisisi Deribit Senilai $5 Miliar, Perluas Dominasi di Pasar Derivatif Kripto
Ia juga menekankan bahwa volatilitas pasar akan tetap tinggi hingga ada kepastian arah kebijakan The Fed dan stabilisasi data ekonomi, terutama terkait tenaga kerja dan konsumsi rumah tangga. “Pasar terlalu cepat berharap pada penurunan suku bunga. Padahal, inflasi inti masih di atas target dan The Fed tidak akan gegabah,” tambahnya.
Meskipun demikian, Fink menyarankan investor untuk tetap waspada namun tidak panik. Ia merekomendasikan diversifikasi portofolio dan fokus pada aset-aset defensif serta saham dengan fundamental kuat. "Ini saatnya lebih selektif dalam berinvestasi," katanya.
Sebagai pemimpin dari salah satu manajer aset terbesar di dunia, pandangan Fink kerap menjadi acuan bagi pelaku pasar global. BlackRock sendiri terus memantau sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, kesehatan, dan infrastruktur sebagai potensi investasi jangka panjang di tengah ketidakpastian saat ini.